Wawancara Dengan CEO Path Part 2

3. Inspirasikan Steve Jobs

Siapa inspirasi anda ketika memutuskan terjun ke bisnis IT?

Saya selalu mengidolakan Steve Jobs, bahkan sejak saya kecil. Saya beruntung pernah berkesempatan bekerja dengannya ketika beliau masih hidup selama beberapa tahun. Pengalaman itu, apalagi sekarang, sangat membekas dalam hati saya.

Steve telah menjadi representasi sosok yang tidak hanya sukses sebagai pengusaha dan pionir teknologi, tapi sekaligus manusia yang berhasil menjelaskan pentingnya kualitas dan desain.

Kebetulan saya merasa punya kesamaan dengan beliau, saya juga punya kepedulian cukup besar pada desain dan kualitas.

Gaji di Apple dan Facebook tentu besar. Lantas apa yang membuat anda meninggalkan itu semua dan memutuskan berwirausaha?

Barangkali hasrat mengubah cara sebuah benda bekerja. Juga harapan menciptakan sebuah hal yang sama sekali belum pernah ada sebelumnya.

Ketika saya mendirikan Path, saya menyadari bahwa tidak ada jejaring sosial yang bisa intensif menghubungkan dengan ibu dan adik perempuan saya. Facebook saat itu belum bisa memberikan keterhubungan yang intim, bahkan pada keluarga saya sendiri. Itu aneh bagi saya.

Padahal saya jelas-jelas bekerja di Facebook saat itu. Makanya saya coba menciptakan jejaring sosial yang benar-benar menghubungkan terutama keluarga terlebih dulu, baru kemudian sahabat.

Itulah alasan dasar seseorang menciptakan suatu hal. Karena kalian merasa butuh, tetapi tidak ada produk di pasaran yang memenuhi harapan tersebut.

Sehingga, alasan paling kuat saya memutuskan jadi entrepreneur karena ingin menciptakan sesuatu.

4. Saran untuk pemula: Mulailah!

Apakah anda takut saat pertama kali keluar dari pekerjaan dan memutuskan jadi pengusaha?

Pastinya. Semua orang juga seperti itu. Dalam bisnis banyak hal yang harus diketahui dalam waktu singkat. Banyak kejutan.

Seperti anda akan menuju ke suatu tempat di Jakarta. Di rencana, kelihatannya mulus. Tapi kenyataannya di jalan anda bisa menemui banyak hambatan.

Apalagi jika bisnis ini bergerak dalam tataran menciptakan sesuatu. Ada jarak lebar ketika kita memulai usaha, dengan tujuan yang hendak dicapai. Bagi beberapa orang, pengalaman ini cukup menakutkan.

Saran anda bagi sesama pengusaha pemula?

Saran satu-satunya bagi anda yang ingin memulai bisnis adalah memulainya terlebih dulu. Karena setelah mulai, segala macam hal akan menyusul kemudian, baik positif maupun negatif.

Faktanya, ketakutan memulai lah yang membuat orang urung menjadi pengusaha. Satu hal yang saya percayai, berwirausaha kuncinya adalah proses. Sekali anda mulai, besar kemungkinan seluruh dunia akan membantu anda. Tapi kalau tidak pernah coba memulai, bisa dipastikan tak ada bantuan sama sekali yang akan anda dapatkan.

<< Part1

Source : merdeka

Leave a comment